Translate

Saturday, September 3, 2016

Sistem administrasi SAP R/3:Creating and Scheduling a Batch Job (SM36)




Creating and Scheduling a Batch Job (SM36)
            Mengapa
            Background digunakan untuk langkah-langkah berikut dengan alasan:
4  User bersifat flexible dalam penjadwalan jobs pada saat mereka tidak di kantor.
4  Program akan berjalan tanpa adanya locking dari user.
4  Jobs bekerja  dalam waktu yang lama dimana bekerja dalam keadaan online.

Catatan
4  Penentuan pengelompokan job dimulai dari job yang utama.
Sebagai contoh, sebuah “classA” job akan mulai sebelum “class B” job, dan job “class B” akan mulai sebelum  “class C” job.
4  Untuk pertama kali mulai, semua kelompok mendapat prioritas pertama.
Sebuah job “class A” sumbernya tidak akan terproses sebelum adannya proses dari job “class B” selesai terlebih dulu.
4  Jobs yang awalnya berurutan tidak akan mengganggu berjalannya jobs.
Sebuah job “class A” pada saat mengantri tidak akan digantikan saat ini pada saat  job “class C”  berjalan.

 Note or Tip
Untuk menghindari “playing priority games“ dengan class job. Jika anda membuat setiap job pada  sebuah job “class A“, dissini tidak adanya prioritas, karena setiap job akan mendapatkan level prioritas yang  sama.
Metode ini menyarankan untuk menyetujui semua job ke job “class C“. Dengan pengecualian yang mengacu pada recomendasi itu bahwa jobs itu membutuhkan prioritas. Prioritas ini seharusnya memberikan alasanya secara tepat.
 
Prasyarat

Sebuah batch job mungkin menyarankan sesuatu yang pembuatan yang berbeda untuk menjalankan suatu job. 

langkah langkah penggunaan

  1. Pada Command field, masukan transaksi SM36 dan pilih Enter
(atau dari SAP standart manu, pilih ToolsàCCMSàJobsàSM36-Definition).

  1. Pada Job name, pilih job name.
Membuat anda menjadi lebih mudah dalam
                 Mengatur job.

  1. Pada Job class, masukan C.
“Class C” merupakan standard job class.
  1. Pilih  Strat Condition.

  1. Pilih Date/Time.
  2. Untuk Schedule start, pada Date dan Time, pilih start  date dan time.

Pada Schedule start ini adalah date dan time pada database server, dan bukan merupakan local time.

  1. Pada On start after, masukan tanggal dan waktu dimana program tanggal dan waktu harus start terlebih dahulu. Jika program tidak dalam kondisi start, maka semuanya tidak akan berjalan dengan benar.
  2. Jika anda mempunyai job yang akan bekerja secara periodik, jalankan langkah 9-13.
Jika tidak, segeralah pilih  dan abaikan serta lanjut ke langkah 14.
  1. Pilih Periodic job.
Pilih Period value
  1. Pilih Period value.

  1. Pilihlah tombol yang sesuai (seperti contoh, Daily).
  2. Pilih Check.
  3. Pilih Save.

  1. Pilih  Check.
  2. Pilih Save.


  1. Pilih Step.

  1. Untuk menschedule ABAP program, pilih ABAP program.
  2. Pada section program ABAP, pada Name, masukan nama pada program (seperti contoh, rsp0041).
  3. Pilih Check.


Jika program memiliki perbedaan, pada window akan muncul daftar yang berbeda.

  1. Pilih pilihan yang sesuai
  2. Pilih .

  1. Pilih Print specification.

  1. Masukan nama printer atau pilih untuk memilih printer.
  2. Pilih yang sesuai pilihan Spool control.
  3.  Dibawah ini adalah Print settings.
4  Nilai Lines dan Columns dihasilkan oleh laporan.
4  Untuk Format, pilih untuk memilih nilai yang banyak dibutuhkan pada nilai Lines dan Columns.
  1. Pilih .


  1. Pilih Save.


  1. Pilih Save.
  2. Sebuah pesan akan muncul pada status bar yang mengindikasikan bahwa batch job telah terbuat.
  3. Pilih back.


No comments:

Post a Comment

silahkan membaca dan berkomentar