TUJUAN
Mengerti
subnetting dan desain jaringan komputer
DASAR TEORI
IP address
Pengalamatan IP berdasarkan konsep dari host dan jaringan. Host
adalah segala sesuatu dalam jaringan yang mampu untuk menerima dan
mentransmisikan paket – paket IP dalam jaringan, misalnya workstation atau
sebuah router. Baik server maupun host, keduanya merupakan host IP. Host – host
tersebut dihubungkan bersama – sama oleh satu jaringan atau lebih.
IP address terdiri dari 32-bit bilangan biner, berupa 4
bilangan desimal(satu bilangan untuk tiap 8 bit) yang dipisahkan oleh titik
desimal. Contoh: 192.168.10.1
Internet
Address mempunyai 3 bagian :
1. Network
Address
Internet
mempunyai banyak sekali network address. Misalnya: 202.154.0.0 address ini di
berikan untuk jaringan tertentu. Network address itu sendiri adalah 2 desimal
yang pertama.
2. Subnet
Address
Adalah
address yang diberikan untuk Local Area Network (LAN). Apabila network address
adalah 202.154.0.0, kemungkinan untuk subnet address atau LAN addressnya adalah
202.154.10.0. Angka ketiga yaitu 10 itulah yang mengidentifikasi sebagai
subnet.
3. Host
Address
Alamat
yang diberikan untuk tiap komputer, peripheral lain yang terkoneksi ke dalam
jaringan LAN. Apabila host dikenali dalam LAN dengan IP 202.154.10.0, maka host
address tersebut adalah kemungkinan mempunyai IP 202.154.10.50. Angka terakhir
itulah yang diidentifikasi sebagai host, yaitu 50.
Tidak seluruh 256 host dapat tersedia untuk
dijadikan alamat host dalam suatu LAN. Angka 0 dan 255 digunakan oleh IP
sebagai alamat broadcast. Host dengan host address 1 biasanya diset sebagai
router atau gateway dalam LAN.
Alamat
IP dibagi menjadi kelas-kelas yang masing-masing mempunyai kapasitas jumlah IP
yang berbeda-beda. Tabel berikut menunjukkan pembagian kelas-kelas pengalamatan
IP.
Kelas
|
Bit awal penanda
|
Nomor Network
|
Nomor Host
|
A
|
0
|
Bit 0-7
|
Bit 8 -31
|
B
|
10
|
Bit 1-15
|
Bit 16-31
|
C
|
110
|
Bit 2-24
|
Bit 25-31
|
D
|
1110
|
N/A
|
|
E
|
1111
|
N/A
|
Kelas alamat D adalah
multicast dan kelas E adalah eksperimental ( artinya digunakan untuk keperluan
eksperimen). Di bawah ini adalah range nomor network dan nomor host ditunjukkan
pada tabel di bawah ini :
Kelas
|
Range nomor network
|
Range nomor host
|
A
|
0
– 126
|
255.255.254
|
B
|
128.0
– 191.255
|
0.1
– 255.254
|
C
|
192.0.0-254.255.255
|
1-254
|
SUBNETTING
Definisi
Subnetting
Subnetting adalah
teknik yang memungkinkan administrator network untuk membagi sebuah network
menjadi network yang lebih kecil dengan menggunakan nomor network yang sama.
Manfaat
Subnetting
·
Mempermudah
administrasi - Dengan bantuan router, network bisa dibagi
menjadi subnet yang lebih kecil yang bisa dimanage lebih bebas dan efisien.
·
Restrukturisasi
internal network tanpa mempengaruhi external network
- Organisasi bisa melanjutkan
pengalokasian IP address tanpa menghasilkan blok IP tambahan.
·
Peningkatan
keamanan - Subnetting akan
mengijinkan sebuah organisasi untuk memisahkan internal network pada
internetwork tetapi tidak akan tampak pada external network.
·
Pengisolasian
network traffic – Dengan bantuan router dan subnetting,
network traffic akan bisa diminimalisasi.
Misal suatu jaringan dengan
IP jaringan 192.168.10.0 ingin membagi menjadi 5 jaringan kecil (masing-masin
48 host), yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan
tersebut. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi IP jaringan
tersebut (192.168.10.0 <- kelas C) menjadi blok-blok yang masing-masing blok
minimal terdiri dari 48 host. Seperti kita telah ketahui bahwa tiap-tiap kelas
C mempunyai 255 IP maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
255/5
= 51
Masing-masing subnet mempunyai 49 alamat IP
(masing-masing diambil 2 untuk IP broadcast dan IP network).
Berikut adalah pengelompokan dari
jaringan-jaringan tersebut :
- 192.168.10.0
- 192.168.10.50 digunakan oleh jaringan 1
- 192.168.10.51
- 192.168.10.101 digunakan oleh jaringan 2
- 192.168.10.102
- 192.168.10.152 digunakan oleh jaringan 3
- 192.168.10.153
- 192.168.10.203 digunakan oleh jaringan 4
- 192.168.10.204
- 192.168.10.224 digunakan oleh jaringan 5
Subnetting
dalam contoh di atas dikenal dengan metode flat, artinya tidak ada hierarki network
dalam pengelompokannya.
Subneting
diperlukan agar host pada satu jaringan tidak dapat mengakses host pada
jaringan lain secara langsung.
Dalam setiap subnet, IP
pertama dan IP terakhir dari alokasi IP untuk network tersebut tidak boleh
digunakan sebagai host address. IP Address pertama disebut Network Address,
digunakan sebagai pengidentifikasi network tersebut. Sedangkan IP terakhir
disebut broadcast address, digunakan untuk membroadcast network tersebut ke network-network
lain. Jadi apabila kita mempunyai network dengan subnet mask 255.255.255.240,
berarti kita hanya dapat mempunyai 14 buah host, karena dua address lainnya
otomatis akan digunakan sebagai network dan broadcast address.
Tabel banyaknya host untuk
masing-masing kelas
Bit
Pattern |
Masked
Bits |
Provided
Subnets |
Subnet
Mask |
Class A
Hosts/Subnet |
Class B
Hosts/Subnet |
Class C
Hosts/Subnet |
11000000
|
2
|
2
|
192
|
4.194.301
|
16.382
|
62
|
11100000
|
3
|
6
|
224
|
2.097.150
|
8.190
|
30
|
11110000
|
4
|
14
|
240
|
1.048.574
|
4.094
|
14
|
11111000
|
5
|
30
|
248
|
524.286
|
2.046
|
6
|
11111100
|
6
|
62
|
252
|
262.142
|
1.022
|
2
|
11111110
|
7
|
126
|
254
|
131.070
|
510
|
0
|
11111111
|
8
|
254
|
255
|
65.534
|
254
|
0
|
1. Jelaskan apakah CIDR itu ?
CIDR
( Classless Inter Domain Routing ) adalah metode untuk pengalaman IP tanpa
menggunakan pengalamatan IP standard menggunakan kelas A, B atau C.
Dalam notasi CIDR, suatu alamat
IP direpresentasikan dengan :
A . B . C . D / n
Dimana “/ n” disebut IP prefix
atau network prefix. IP prefix menunjukkan bit signifikan yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu network / jaringan.
Sebagai contoh :
192.9.205.22 / 18
Artinya 18 bit pertama digunakan
untuk me-representasikan jaringan ( network ID ) dan 14 bit sisanya digunakan
untuk meng-identifikasi host ( host ID ). Prefix yang umumnya dipakai adalah 8,
16, 24, 32
2. Jelaskan pengertian bridge beserta fungsinya ?
Bridge merupakan salah satu device dalam jaringan computer
yang berfungsi untuk meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen yang lain.
Dibandingkan dengan repeater yang memiliki fungsi yang hampir sama, bridge
lebih fleksibel dan lebih cerdas. Bridge tidak hanya meneruskan paket Ethernet
dari satu jaringan ke jaringan yang lain, tetapi juga mengirimkan paket-paket
tersebut ke alamat tujuan yang semestinya.
Beberapa
karakteristik bridge adalah :
·
Meneruskan paket ethernet dari satu jaringan
ke jaringan yang lain atau dari satu segmen jaringan ke segmen jaringan yang
lain.
·
Bridge tidak hanya meneruskan ke jaringan
yang dituju tetapi juga mengantarkan data hingga sampai pada alamat yang
dimaksudkan, jadi hanya receiver tujuan yang dapat menerima data.
·
Beberapa bridge memiliki kemampuan untuk
mempelajari masing-masing alamat ethernet sehingga tidak memerlukan setting
masing-masing alamat secara manual.
·
Dapat menghubungkan jaringan yang memiliki
metode transmisi berbeda atau medium access control yang berbeda. Misal bridge
dapat menghubungkan ethernet baseband dengna ethernet broadband. Juga
memungkinkan penghubung antara LAN ethernet dengan LAN token ring, untuk fungsi
ini bridge harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap frame yang
dihubungkan.
·
Mampu memisahkan sebagian trafik karena
mengimplementasikan mekanisme frame filtering.
1. Jelaskan apakah ipv4 dan ipv6, jelaskan perbedaan serta persamaannya ?
Ipv6 adalah metode pengalamatan mode baru yang terdiri dari 128 bit alamat. apabila
dibandingkan dengan IPv4 yang hanya terdiri dari 32 bit alamat, maka alamat IPv6 jauh lebih panjang.
contoh alamat IPv6 adalah : 2001:200:830:104:207:e9ff:fe82:f22
Adanya alamat IPv6 dikarenakan perkembangan teknologi yang pesat dan berdampak
bertambahnya kebutuhan IP. ketika kebutuhan IP dirasa kurang, orang mulai menggunakan NAT (network address translation) yang sebenarnya
menimbulkan masalah baru. (walau IPv6 sendiri juga mengalokasikan beberapa IP untuk NAT)
Dengan lebar alamat lebih panjang, tentu saja alamat IPv6 jauh lebih banyak daripada alamat IPv4 selain itu,
header di IPv6 lebih sederhana dibandingkan dengan header IPv4 hal tersebut akan mengakibatkan transfer data menjadi lebih cepat.
Selain itu, IPv6 memang dirancang untuk kebutuhan multimedia, teleconference, dan komunikasi IP to IP sehingga menjadi lebih cepat
ketika dimanfaatkan untuk hal-hal tersebut
Perbedaan :
IPv4
|
IPv6
|
Menggunakan Header 20 bit dan memiliki 12 field yang harus ada dan sebuah field opsional
|
Menggunakan header 40 bit dan memiliki 8 field informasi
|
Pengalamatan 32 bit
|
Pengalamatan 128 bit
|
Tidak memiliki Quality-of-Service
|
Memiliki Quality-of-Service
|
Tidak terdapat kemampuan autentikasi dan privasi
|
Kemampuan autentikasi dan privasi
|
Kemampuan addressing dan routing terbatas
|
Pengembangan routing dan addresing
|
Tidak memiliki kemampuan anycast
|
Memiliki kemampuan Anycast
|
Option yang dapat dikonfigurasi terbatas
|
Option yang dapat dikonfigurasi lebih banyak
|
Persamaan :
· Menggunakan header untuk meletakkan informasi paket data.
· Merupakan sarana protokol untuk internetwork.
4. Desain-lah sebuah Jaringan Komputer pada Topologi gambar yang telah ditentukan, tentukan ip address serta pembagian subnet nya. Jelaskan desain anda !
Dengan asumsi sbb :
a. Tiap Subnet direncanakan dibatasi sampai 52 host. Jika anda menggunakan subnet lokal kelas A maka gunakan 10.xx.yy.zz. Dan jika menggunakan subnet lokal kelas C maka gunakan ip address 192.168.xx.zz. Dimana xx merupakan nomer kelompok anda dan yy,zz terserah anda.
Contoh kelompok 1. jika menggunakan kelas A maka ip nya 10.1.0.0 s/d 10.1.255.255 Dan jika menggunakan kelas C maka ip nya antara 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255.
b. matahari merupakan gateway ke jaringan luar.
c. Garis putus putus berarti di switch tersebut terdapat lebih dari dua host.
Keterangan :
Dari gambar terlihat bahwa topologi tersebut terdiri dari 5 subnet, dengan masing-masing subnet memiliki 2 atau lebih host, oleh karenanya kami
menggunakan metode flat untuk membagi ip address sama rata untuk semua subnet.
Jika 5 subnet dirpresentasikan dalam bilangan binary, yaitu “101” menempati 3 bit yang nantinya digunakan untuk subnet
ID yang diambil dari host ID. Sehingga tersisa 5 bit untuk host, yang artinya masing masing subnet memiliki 30 host.
30 Host ini berasal dari 25 = 32 dikurangi alamat network dan alamat broadcast. Berikut tabel range dari masing-masing subnet tersebut.
No comments:
Post a Comment
silahkan membaca dan berkomentar