Perancangan Perangkat Lunak
Bab ini merupakan
uraian mengenai inti penerapan teori dan algoritme yang dikembangkan dalam
bentuk perangkat lunak. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan
perangkat lunak ini yaitu perancangan data, perancangan proses dan perancangan
antarmuka. Untuk menjadikannya lebih sederhana, maka perancangan perangkat
lunak ini dibagi ke dalam beberapa tahapan meliputi:
- Perancangan Data
- Perancangan Proses
- Perancangan Antarmuka
3.1 Perancangan Data
Data-data yang digunakan dalam perangkat lunak ini
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu data masukan, data proses dan data keluaran.
Beberapa jenis data tersebut akan dijelaskan pada sub bab berikutnya. Alur dari
informasi diprosesnya suatu data sehingga menjadi suatu informasi memang perlu
diketahui. Adapun alur dari aliran
informasi dari data-data tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini:
3.1.1 Data Masukan
Data masukan adalah data-data yang diperlukan
agar perangkat lunak dapat bekerja. Data mentah yang dapat diolah dalam
aplikasi ini terdiri dari data input yaitu data IHSG BEJ dengan jenis yang
sesuai dengan yang diinputkan pengguna.
Data masukan yang diperlukan dalam hal ini adalah data IHSG BEJ
pada periode 2005. Data tersebut berupa file
yang berekstensi txt, dengan format pada Gambar 3.2 sebagai berikut:
Jumlah dari file teks yang
didapat adalah 238 file yang berarti
dalam waktu satu tahun (tahun 2005) terjadi sekitar 238 trading time (waktu perdagangan saham).
Kolom indeks adalah nama dari jenis indeks, tertera dalam tabel bahwa
terdapat 15 indeks. Masing-masing indeks memiliki karakteristik
sendiri-sendiri, dibagi menurut karakternya dan sektoral.
Namun sesuai dengan batasan masalah, bahwa yang diklaster adalah data IHSG
pada tahun 2005, berarti data yang dibutuhkan adalah data dari seluruh jenis
IHSG dan yang berada pada kolom ‘today’.
3.1.2 Data Proses
Data proses adalah data-data yang digunakan
selama proses pencarian pusat klaster dengan algoritme pengklasteran dan proses
pencarian derajat keanggotaan optimal. Data ini diolah dari data masukan dan
digunakan untuk menghasilkan data keluaran. Data masukan diproses dengan dua
tahap, yakni:
- Pencarian
pusat klaster
Pada tahap ini data mentah masukan diolah untuk
menghasil pusat klaster dari masing-masing klaster. Penghitungan pusat klaster
sesuai dengan rumus penghitungan pencarian pusat klaster pada pengklasteran
Fuzzy C-Means (rumus 2.2).
- Pencarian
derajat keanggotaan optimal
Pada tahap ini terdiri atas fase pencarian
derajat keanggotaan tiap data mentah pada masing-masing klaster dan fase pencarian
data derajat keanggotaan optimal.
a.
Fase pencarian derajat keanggotaan
Pada tahap ini, data proses hasil proses
pencarian pusat klaster diolah dengan data mentah masukan. Penghitungan derajat
keanggotaan masing-masing klaster dihitung dengan rumus update derajat keanggotaan pada metode pengklasteran Fuzzy C-means
(rumus 2.3).
b.
Fase pencarian derajat keanggotaan optimal
Pada tahap ini, data hasil pada fase pencarian
derajat keanggotaan optimal dicari dan disimpan dalam sebuah matriks. Dilakukan
algoritme perbandingan untuk mendapatkan yang optimal.
3.1.3 Data
Keluaran
Data keluaran adalah informasi yang dihasilkan
oleh perangkat lunak untuk pengguna. Informasi didapat dari proses pengklasteran
data mentah dengan metode pengklasteran
Fuzzy C-Means. Pada tahap ini, data dapat dilihat oleh pengguna dengan jelas
karena ada perbedaan warna untuk masing-masing klaster dan data keluaran
didalamnya. Pada tahap ini data yang telah diproses diberikan warna pada
grafik, sehingga pengguna lebih mudah membedakan daerah klaster.
3.2 Perancangan Proses
Perangkat lunak ini didesain dengan penyesuaian
terhadap tahapan-tahapan yang dilalui oleh pengklasteran Fuzzy C-Means.
3.2.1 Fase Preprocessing
Pada tahap ini, data masukan diolah
sesuai dengan keinginan pengguna. Data masukan diproses sesuai dengan parameter
yang di-input-kan pengguna. Parameter
yang di-input-kan pengguna
yakni, jenis indeks, jumlah klaster,
batas ketelitian, dan fuzziness.
Semua input tersebut merupakan syarat parameter metode pengklasteran Fuzzy
C-Means kecuali jenis indeks. Jenis indeks mempengaruhi data masukan yang akan
diolah. Tiap masukkan nantinya akan diberi persyaratan masukan sehingga masukan
yang masuk ke aplikasi adalah masukan yang benar dan sesuai dengan masukan yang
disyaratkan oleh algoritme Fuzzy C-Means. Diagram dibawah ini akan menjelaskan
proses tersebut.
3.2.2 Fase Proses
Klasterisasi
Proses klasterisasi
adalah proses inti dari aplikasi yang nantinya akan dibuat. Proses ini memiliki
alur seperti Gambar 3.5 berikut ini.
3.2.2.1 Proses
Generate Data Input
Proses ini merupakan proses untuk inisialisasi derajat keanggotaan tiap
data. Inisialisasi dari proses ini didapatkan dari bilangan generate random (bilangan acak).
3.2.2.2
Komputasi Pusat Klaster
Disini data masukan diolah sehingga menjadi beberapa pusat klaster yang jumlahnya sesuai dengan jumlah
klaster yang diinputkan oleh pengguna. Fase ini melalui tahap rumus berikut
ini:
3.2.2.3
Komputasi Derajat Keanggotaan
Disini data hasil proses pada fase pencarian pusat klaster diolah dengan
data masukan berupa data mentah indeks. Melakukan komputasi untuk menghitung
derajat keanggotaan masing-masing data terhadap klaster, dengan rumus sebagai
berikut:
3.2.2.4 Fase Pemberhentian
Melakukan pengambilan keputusan, yakni bila
terdapat nilai selisih derajat keanggotaan data yang lebih kecil dari batas
ketelitian (dari fase preprocessing)
maka proses akan berhenti, bila tidak maka akan dilanjutkan ke tahap komputasi
pusat klaster.
Hal
tersebut sesuai dengan rumus sebagai berikut:
3.2.5 Fase Pencarian Derajat Keanggotaan Optimal
Disini data hasil proses pada fase update
derajat keanggotaan diolah dengan algoritme perbandingan untuk mendapatkan
derajat keanggotaan optimal untuk masing-masing klaster. Kemudian diambil
derajat keanggotaan dari data yang paling tinggi nilainya.
3.2.6 Fase
Pengelompokkan Berdasarkan Klaster
Pada fase ini data hasil dari fase
pencarian derajat keanggotaan optimal akan dikelompokkan sesuai dengan
persamaan klasternya. Data akan dikelompokkan sesuai dengan data yang lainnya
yang memiliki kemiripan klaster. Pengelompokkan nanti menggunakan algoritme sorting.
3.2.7 Fase
Pembuatan Grafik Data Terklaster
Data yang sudah mengelompok
berdasarkan kemiripan klaster dibuatkan sebuah grafik yang merupakan
representasi dari data pada klaster tertentu. Grafik ini nantinya akan dibuat
dengan berwarna. Hal ini untuk memudahkan pengguna dalam membedakan daerah
klaster dan memudahkan mendapatkan informasi.
3.3 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka dimaksudkan untuk memudahkan pengguna dalam
menjalankan perangkat lunak. Interaksi antar pengguna dengan perangkat
lunak menggunakan mouse dan keyboard. Pengguna bisa memilih jenis
IHSG yang diinginkan, memasukkan data input
serta menekan tombol untuk memulai proses baik untuk melakukan generate maupun untuk melakukan run proses serta juga untuk melakukan
proses secara step by step (proses
perlangkah) . Selain input untuk
proses klasterisasi, juga terdapat input
untuk melihat grafik hasil dari pengklasteran data. Input tersebut berupa radio
button yang bisa di klik sesuai dengan keinginan pengguna. Radio button tersebut bisa dipilih bila
pengguna bermaksud melihat data dan grafik, pilihan-pilihannya adalah sebagai
berikut:
v Grafik IHSG, yakni pengguna bisa melihat
grafik poin indeks terhadap waktu sebelum data indeks diklaster.
v Derajat keanggotaan, pengguna bisa melihat
nilai keanggotaan data indeks terhadap masing-masing klaster beserta grafiknya.
v Data terklaster, pengguna bisa melihat
grafik poin indeks terhadap waktu setelah data indeks diklaster.
v Detail data tersortir, pengguna bisa
melihat data indeks terklaster secara detail yang sudah tersortir secara ascending.
Berikut ini adalah implementasi dari perancangan antarmuka dengan
penjelasan dari tiap komponen yang ada pada form.
Semuanya ada pada Gambar 3.6.
No comments:
Post a Comment
silahkan membaca dan berkomentar